Selasa, 21 Februari 2012

2H2 Center, Program Cerdas Berbiaya Murah

 Sedikit Tentang Program Cerdas 22 Center Dinkes Flores Timur


"Kami Sudah Lihat Sendiri Ibu Hamil Melintasi Selat"



Setelah mendapat kesempatan mempresentasikan 2H2 center di hadapan bank dunia dalam seminar yang diselenggarakan PNPM Generation, di Jakarta, dr. Yosepph Usen Ama, kepala dinas Kesehatan kabupaten Flores Timur, secara iseng mendaftar program itu untuk ikut sayembara Indonesian Milenium Development Goals Award (IMA) tahun 2011 silam.

Geliat program yang oleh PNPM Generation terkategori sebagai program cerdas itu sama sekali luput dari pantauan media. Dr. Yosep, sang inisiator mengaku tidak mau mempublikasikan programnya sebelum ada hasil. Media baru mengetahuinya setelah ia pulang dari Jakarta mempresentasekan program itu di seminar PNPN Generation, pertengahan nopember 2011.

Inovasi dinkes Flores Timur dengan meluncurkan program 2H2 Center menuai prestasi. Program Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak di 19 kecamatan yang melakukan monitoring ketat melalui sms terhadap semua ibu hamil terutama pada masa rentan yaitu 2 hari sebelum  melahirkan dan 2 hari sesudah melahirkan itu berhasil menjadi nominator ajang tahunan Indonesia Milenium Development Goals Award (IMA).

Setidaknya dari total sebanyak 226 buah konsep program pembangunan berkoridor MDGs yang diinisiasi dan didaftarkan oleh kabupaten/kota, LSM, organisasi pemuda, dan sektor swasta dari seluruh Indonesia, 2H2 center tetap lolos. Sebanyak 68 program tersingkir.

Dalam siaran persnya yang diterima koran ini, minggu (22/01), utusan khusus presiden RI yang sekaligus ketua dewan juri IMA, Prof. Dr. Nila Moeloek menjelaskan, para nominator umumnya bergerak di pencapaian tujuan peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, perbaikan nutrisi, akses kepada air bersih, dan sanitasi serta pngendalian HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya.

Dari propinsi NTT, ada 3 program sukses yang masuk nominasi IMA. Kabupaten Sikka dengan program " Pemahaman dan pencegahan HIV/AIDS untukguru dan murid", sedangkan dua program lainnya dari kabupaten Flores Timur yakni "2H2 center untuk peningkatan kesehatan ibu dan anak" dan "Manejemen zero Breakdown Motorcycle untuk Pelayanan Kesehatan".

2H2 center menjadi satu-satunya program yang diinisiasi oleh pemkab, 2 lainnya oleh LSM. Yang lebih membanggakan, untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT, hanya ada dua program pemkab yang masuk nominasi yakni Flores Timur dan Jembrana-Bali.

"IMA 2011 memang diselenggarakan secara berbeda. Sesuai temanya 'Beraksi Untuk Negeri, kami ingin betul-betul menggugah tindakan nyata pembangunan dan membuktikan implementasi maupun keberhasilan pencapaiannya secara langsung di lokasi program," ujar Nila Moeloek dalam siaran persnya itu.

Penjurian lapangan dilakukan oleh tim dari MDGs dan sebuah LSM yang bertindak sebagai oficial partner. Tim juri yang terdiri atas Gordon Manuanin, seorang assiten utusan khusus Presiden untuk MDGs Bidang Regional dan Global serta Mikael Seringgoringgo.

Mereka tiba di Larantuka, ibukota kabupaten Flores Timur pada hari sabtu (14/01) untuk melakukan verifikasi lapangan. Waktu mereka hanya 1 hari. Akan tetapi mereka akhirnya harus tinggal lebih lama karena tidak ada pesawat tujuan Kupang akibat cuaca buruk.

Pembatalan kepulangan mereka ke Jakarta menjadi berkat tersendiri buat 2H2 center. Minggu siang (15/01), Joria Parmin, staf 2H2 center yang sedang bersiap dirumahnya, mendapat kabar akan ada ibu hamil yang dirujuk dari Adonara. Siang itu, ia sebenarnya mendapat tugas untuk menemani tim juri untuk meninjau aktivitas 2H2 center di puskesmas Waiklibang, kecamatan Tanjung Bunga.

Baginya, kabar itu adalah momentum berharga. Setidaknya tim juri berkesempatan menyaksikan langsung bagaimana staf 2H2 center melaksanakan salah satu tugasnya yakni menjemput pasien rujukan di pelabuhan dan diantar ke RSUD Larantuka-satu-satunya rumah sakit rujukan di Flores Timur.

Setelah memberi kabar kepada Sopir ambulans dinkes yang biasa bertugas menjemput pasien rujukan, ia mengirim sms kepada dr. Yoseph. Ia tahu, dr. Yoseph sedang bersama tim juri berada di rumah pribadinya. Mereka sedang menunggu wartawan untuk melakukan siaran pers sebelum ke Waiklibang.

Mendapat kabar itu, dan setelah menunggu kedatangan bidan Joria Parmin, dr. Yoseph bersama tim juri menuju Jembatan tambatan perahu (JTP) Pantai Pallo. Lokasinya tidak jauh dari rumah pribadi dr. Yoseph yang letaknya dekat RSUD Larantuka. JTP Pantai Pallo belum lama dibangun pemkab. Tetapi arus penyeberangan manusia dan barang dari tempat itu ke Tanah Merah di Adonara Barat sudah lama dilakoni warga.

Dengan perahu motor berukuran kecil, penyeberangan itu harus melewati arus selat Gonsalu yang terkenal sangat deras. Saking derasnya arus di selat itu, BNPG bahkan sudah dua kali gagal dalam ujicoba listrik tenaga arusnya.     

Menyaksikan hal itu, Gordon tidak bisa menyebunyikan kekagumannya. Ia mengaku, 2H2 center sangat membantu menyelamatkan nyawa ibu dan anak, khusunya yang ada di daerah-daerah terpencil.

"Kami sudah lihat sendiri bagaimana ibu hamil dibawah melintasi selat dengan arus yang sangat deras. Ini memang program cerdas. Kami akan presentasekan hasil verifikasi lapangan ini dengan sungguh-sungguh kepada tim juri di Jakarta nanti," ungkapnya.

Pria asal kabupaten SOe itu memaparkan, dengan indikator penilaian para juri yang meliputi proses perancangan program, implementasi program, dampak atau hasil nyata yang dirasakan masyarakat, keberlanjutan, pengembangan dari pembelajaran program, maka 2H2 center memiliki peluang sebagai pemenang.

"Program yang direncanakan secara matang, diwujudkan secara berkesinambungan dalam komitmen jangka panjang, menargetkan cakupan penerima manfaat yang luas, serta memiliki pertimbangan matang bagi masa depan masyarakat, tentunya akan mendapat perhatian dan bonbot nilai yang baik," sebutnya.

Pengumuman pemenang dan penganugerahan penghargaan direncanakan terjadi pada tanggal 01 Februari 2012 mendatang, dihadiri oleh Presiden RI di balai Kartini Jakarta. Para pemenang berhak menerima penghargaan dari peogram IMA berupa piagam, berpartisipasi dalam lokakarya serta menghadiri audiens dengan Presiden dan wakil Presiden RI.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, Yoseph Usen Ama menjelaskan keberadaan 2H2 center menunjukan hasil yang cukup baik. Sejak berdiri pada Oktober 2010, angka kematian ibu dan anak menurun signifikan. Di tahun 2009 misalnya, terdapat 14 kasus kematian ibu melahirkan. Angka itu mengalami penurunan signifikan dua tahun setelah adanya 2H2 center yakni 10 kasus di tahun 2010 dan 6 kasusu di tahun 2011.

2H2 center sendiri menurutnya, merupakan program besar dengan biaya kecil. Dalam setahun, biaya yang dibutuhkan untuk membangun koordinasi seperti itu hanya Rp. 3,5 juta saja. Biaya itu diperuntukan untuk pengadaan pulsa dan diambil dari biaya rutin. Ia mengaku, tidak ada pos biaya khusus dalam APBD yang mengalokasikan dana untuk program itu.

Tim 2H2 center hanya berjumlah 3 orang. Mereka adalah staf dinkes Flores Timur dan memiliki sebuah ruang khusus pada kantor dinkes Flores Timur. Jika jam kantor usai, HP dibawa pulang secara bergilir oleh ketiga petugas itu. Tim itu, sebutnya, selain bertugas memantau perkembangan ibu hamil, juga membuat data kelahiran dan bahkan menjemput pasien rujukan dari pulau Solor dan Adonara untuk di antar ke RSUD Larantuka; satu-satunya rumah sakit rujukan di Flores Timur.

Sementara itu di kecamatan, selain mengandalkan para bidan desa yang tersebar hampir di separuh wilayah kabupaten itu, 2H2 center juga membangun koordinasi dengan para camat, pastor, dan pemimpin agama lainnya. Ia menyebut, 2H2 center merupakan gerakan moral yakni menggugah orang lain untuk peduli pada keselamatan sesamanya.

"Ketika saya tawarkan program ini pada awal pembentukan di tahun 2010 banyak orang ingin terlibat. Camat bisa tanya kepala desanya tentang perkembangan ibu hamil di desa masing-masing, para pastor kalau ada waktu bisa mengunjungi ibu hamil di sela-sela pelayanannya ke desa-desa. Pulsa mereka sendiri yang isi, bides tentunya pantau terus ibu hamil di wilayah kerjanya," katanya.

Yoseph mengaku sudah menerima undangan untuk menghadiri malam pengumuman pemenang dan penganugerahan IMA di Jakarta. Ia mengaku tidak memiliki ambisi menjuarai ajang itu. Sebagaimana motivasi awalnya ketika menginisiasi 2H2 center, ia mengaku hanya ingin meminimalisir tingginya angka kematian ibu dan anak di NTT khususnya kabupaten Flores Timur serta mengajak orang lain untuk secara bersama-sama peduli pada sesama.

Pada malam penghargaan, 2H2 center berhasil menggondol salah satu kategori penerima penghargaan tahunan itu. Proficiat!!!